MERDEKA!!!

17 08 2012

Nggak terasa sudah 67 Indonesia merdeka. Tapi ngomong-ngomong sudah dimana kita?

Let’s see…. PIM sudah mau selesai membangun gedungnya yang ketiga. 2 gerai Starbucks sudah selesai mempercantik penampilan mereka. Puluhan gedung tinggi, apartemen dan perkantoran sudah bermunculan. Flyover dekat kantor saya sudah hampir jadi. Trotoar dan pemisah jalan raya dekat rumah saya sudah selesai dirapikan. Hmmm…. banyak juga ya.

Tapi… apakah itu karena saya hidup di Jakarta ya? Buktinya tadi pagi saya lihat di TV bahwa di daerah Bogor sana (yang cuma 1 jam dari Jakarta), ada desa yang masih belum bisa menikmati listrik. Desa yang masih harus hidup dalam remang-remang cahaya lilin saat malam tiba. Desa dimana anak-anaknya terpaksa cuma bisa belajar sewaktu matahari masih bersinar.

Jadi, sudah sampai dimana sebenarnya Indonesiaku ini?

 





Puisi Pahlawan

8 08 2012

Beberapa hari yang lalu si abang mendapat tugas dari sekolah untuk mengumpulkan suatu karya bertema pahlawan. Bisa berupa gambar, cerita atau puisi. Dan seperti biasa jiwa menulis si ibu langsung ‘tertantang’. Ha…ha…ha…

And so lahirlah puisi di bawah ini.

PAHLAWANKU

Rasa sakit tak kau rasa
Rasa takut kau buang saja
Walau darah siksa raga
Walau peluh mandikan jiwa
Kau tetap semangat
Maju gagah membela rakyat
Ketika lawan bagai awan pekat
Kau teriakkan “MERDEKA!” dengan dahsyat





Kami, Putra dan Putri Indonesia Mengaku….

28 10 2011

Bertanah air satu, tanah air Indonesia
Berbangsa satu, bangsa Indonesia
Berbahasa satu, bahasa Indonesia.

Sumpah yang paling saya ingat di atas semua sumpah-sumpah yang lain. Even Sumpah Palapa yang teramat beken itupun nggak pernah saya ingat isinya.

Hari ini anak-anak di sekolah mengadakan upacara bendera untuk peringati hari Sumpah Pemuda. Tapi ironisnya, hari ini juga saya dengar banyak berita tentang pelaksanaan beberapa demo di tengah kota sana.

Kalau puluhan tahun yang lalu para pemuda bisa melakukan sesuatu yang berguna dengan berkumpul bersama, kenapa sekarang kalau pemuda Indonesia berkumpul bisanya cuma bikin orang lain menderita? Bikin macet, kerusuhan, bikin rasa tidak aman, dan lain-lain. Nggak bisakah kita para pemuda Indonesia kalau berkumpul do something more constructive? Saya yakin, pasti bisa.

And the next question is, where do I come into the picture?

Selamat Hari Sumpah Pemuda, my fellow Indonesians.